Terima kasih atas kehadiran dan kesediaan Anda menyaksikan film rohani Flywheel bersama dengan kami. Kami percaya bahwa dengan menonton film ini, Anda juga mempelajari sesuatu, dan mendapat manfaat dan inspirasi untuk kehidupan Anda.
Bagi kami, kisah Flywheel adalah sebuah ilustrasi tentang pertobatan seseorang. Sebuah ilustrasi yang cukup baik dalam menjelaskan tentang arti dari “pertobatan”. Sebuah kata yang mungkin sudah seringkali Anda dengar. Tetapi, tentu saja, tidak ada salahnya untuk mempelajari kembali artinya, bukan?
Dalam bahasa Yunani bertobat disebut dengan “metanoia” yang berarti perubahan pikiran yang kemudian di-ikuti dengan perubahan sikap hati, tindakan, perbuatan, perilaku, atau tingkah laku.
Pertobatan dimulai dari pendengaran akan firman yang disampaikan secara verbal (lisan), atau pun non verbal (tulisan dan contoh atau teladan). Orang yang mendengar, percaya, dan menerima firman akan mengalami perubahan pikiran, pandangan, konsep, prinsip, dan nilai-nilai kehidupan sehingga ia, hidupnya, hati dan pikirannya menjadi sesuai atau seturut dengan firmanNya. Inilah cara Tuhan menuntun dan membimbing kita sesuai dengan kehendak dan keinginanNya.
Yakobus 1:21-22 berkata bahwa cara Tuhan membersihkan hati dan pikiran kita adalah dengan firmanNya. Ada tiga komponen penting yang disebutkan di ayat tersebut. Yang pertama adalah membuang yang kotor (dosa), yang kedua adalah menerima firman, dan yang ketiga adalah melakukan firman. Dengan kata lain, hati dan pikiran kita akan menjadi bersih dengan cara membuang segala dosa, menerima firman, dan melakukan firman. Itulah cara Dia membersihkan hidup kita dari dosa.
Hal ini juga singkron dengan apa yang disebutkan oleh rasul Petrus di 1 Pet 1:22 dan 1 Pet 2:1. Di sana disebutkan bahwa cara Tuhan menyucikan hati dan pikiran kita adalah dengan taat kepada kebenaran, dan membuang segala kejahatan (dosa).
Demikian juga halnya disebutkan oleh rasul Paulus di Kisah Para Rasul 26:20 bahwa bertobat adalah berbalik dari dosa, meninggalkan dan menjauhinya, dan mendekat kepada Allah dengan cara melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan.
Jadi, baik rasul Yakobus, rasul Petrus, dan rasul Paulus mempunyai pengertian yang konsisten dan singkron tentang pertobatan. Perhatikanlah tabel berikut di bawah ini:
Bertobat bukan saja berarti berhenti berbuat dosa tetapi juga menerima dan melakukan kebenaran firman. Mengapa? Karena berhenti berbuat dosa hanyalah salah satu komponen dalam pertobatan. Berhenti berbuat dosa tanpa melakukan kebenaran firman tidaklah lengkap disebut sebagai pertobatan.
Yakobus 4:17 berkata:”…jika seseorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.” Dengan kata lain, bahwa dosa bukan saja melakukan kesalahan tetapi ketika kita tidak melakukan apa yang baik atau yang benar di hadapan Tuhan, kita juga berdosa.
Matius 25:14-30 berkata bahwa jika kita tidak menjadi pengelola yang baik atas hidup dan segala sesuatu yang Tuhan telah percayakan kepada kita, itu juga adalah dosa.
Matius 18:6 berkata bahwa menyesatkan atau mengakibatkan orang lain berbuat dosa, juga adalah dosa.
Jadi, sekali lagi, bertobat bukanlah hanya berhenti berbuat dosa. Mari bertekun dalam pembelajaran firman dan melakukan firman. Mari semakin giat untuk Tuhan, dan menjadi hamba kebenaran.
Copyright (c) 2011 by Naek @ NEVER MISSING QUIET TIME
http://www.nevermissingqt.blogspot.com/