Selasa, 31 Maret 2009

Gratis...!!! Gratis...!!! Gratis...!!!


MUSIC COLLECTIONS:
The Wonder
Brothers in Christ
More Than…(Lebih dari semua)
Preach The Word
He Humbled Me
Blessed Be You
Father of Faith (Abraham)
Jesus on My Mind (The Rock)
Feel So Good
Blessed Be You (Acoustic)
Christmas Day
The Truth About Christmas
Amazing Grace (Instrumental)
For The Lord is Good (Instrumental)
The First Noel (Instrumental)

SERMON COLLECTIONS:
Anxiety Free Living (1 - 4)
Creation Day (1 – 12)
Fasting Without Hypocrisy (1 – 2)
Our God breathed the Bible (1 – 2)
The Gospel According to Jesus (1 – 2)
The Autenticity of The Risen Savior (1 – 2)
The Call to Repentance (1 – 3)
The Cost of Discipleship (1 – 2)
The Doctrine of Scripture (1)
The Glory of The Lord (1 – 2)
The Humility and Exaltation of Christ (1 – 2)
The Incarnation of the Triune God
The Nature of Saving Faith (1 – 2)
The Song of Security
The Sovereignity
The Sufficiency of Christ Alone (1 – 2)
The Work of The Word (1 – 4)
Who is Jesus (1 – 2)
Coming Alive in Christ
Dealing with Problem People (1 – 2)
Divine Promises Guaranteed (1 – 2)
FCA Self Discipline (1 – 3)
FCA Thankfulness (1 – 2)
Giving Thanks in Everything
Introduction to Ephesians
Our Resources in Christ (1 – 3)
Praying Unceasingly
Redemption through His Blood
Rejoicing Always
Responding to God’s Word (1 – 2)
The Body Form in Eternity (1 – 4)
The Majestic Jesus
The Marvelous Birth of King
The Miraculuous Jesus (1 – 2)
The Mysterious Jesus
The People Who Missed Christmas
The Shepherd’s Responsibilities (1 – 2)
The True Christmas Spirit (1 – 2)
Proclaiming Forgiveness to the World
Q & A (1 – 2)
The Purifying Hope (1 – 3)
Be Not Drunk With Wine (1 – 4)
A Theology of Hope
Be Filled with the Spirit (1 – 7)
A Biblical Responses to the Church Growth Movement (1 - 2)
Non Negotiable of the Church Honoring God’s Word
Five Reasons to Preach the Word
Hot Button Question Bible (1 – 2)
Hacking Agag to Pieces (1 – 2)
Fifteen Words of Hope
Experiencing the Presence of God
How to Play Church
Jesus is Coming
The Key to Maintaining Family Unity
The Messengers of the King
The Perseverence of the Saints (1 – 6)
Where Heaven Is and What It Is Like

SERMON COLLECTIONS (for specific members only):
Even Greater Things (HS)
Kesabaran dalam melakukan hal-hal yang lebih besar (BH)
Kasih dalam melakukan hal-hal yang lebih besar (JS)
Menghadapi Godaan (BK)
Arti Berbahagia di dalam Tuhan (HS)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah (HS)
Berbahagialah orang yang berdukacita (BH)
Berbahagialah orang yang lemah lembut (BK)
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran (HS)
Berbahagialah orang yang murah hati (HS)
Berbahagialah orang yang suci hatinya (BK)
Berbahagialah orang yang membawa damai (BH)
Special Lessons for Couples (HS & VS)
Berbahagialah kamu jika karena Aku kamu dianiaya (BH)
Apa makna Paskah bagi hidup saya (HS)
Conflict Resolution (HS & VS)
Conflict Resolution Part 2 (HS & VS)
Conflict Resolution Part 3 (HS & VS)
Hati Seorang Hamba (HS)
Kualitas Hati Seorang Hamba (BH)
Hamba atau Relawan (BH)
Hati Seorang Hamba (BK)
The Heart of A Servant (VS)
The Will of God (HS)
Do you really want to know God’s will (HS)
Kehendak Tuhan bagi pribadi saya (BH)
Restoring Our First Love (WK)
Restoring Our First Love Part 1 (HS)
Restoring Our First Love Part 2 (HS)
Restoring Our First Love (MT)
Restoring Our First Love (BK)
How to Keep Your Romance Alive (IA)

Berlaku s/d April 2009

Minggu, 29 Maret 2009

GRATIS Flash Disk! GRATIS MP4 Player!

GRATIS 1 (satu) Khotbah MP3 setiap Beli Flash Disk 1 G
GRATIS 2 (dua) Khotbah MP3 setiap Beli Flash Disk 2 G
GRATIS 3 (tiga) Khotbah MP3 setiap Beli Flash Disk 3 G
...
GRATIS 8 (delapan) Khotbah MP3 setiap Beli Flash Disk 8 G

GRATIS 1 (satu) Flash Disk setiap berlangganan 30 Khotbah MP3

GRATIS 1 (satu) MP4 Player setiap berlangganan 50 Khotbah MP3

Informasi dan pemesanan hubungi:
BEREAN CORNER BOOKSTORE & GIFTS
Phone: 021 300 15 792; E-mail: letters.berean@gmail.com

Kamis, 26 Maret 2009

THE MAJOR PROPHETS


Seperti sebutannya The Major Prophet, Yesaya, Yeremia, Yehezkiel dan Daniel sungguh layak disebut sebagai nabi besar. Bukan saja karena Kitab nya yang tebal dan terdiri dari pasal yang cukup banyak jumlahnya tetapi juga karena pengorbanan, kepatuhan, kerelaan, kemegahan dan keagungan mereka sebagai nabi sangat-sangat mengagumkan.

Mereka bukan saja menyampaikan pesan Tuhan tetapi pengabdian dan ketaatan para nabi tersebut terhadap Dia sangat amat besar. Tidak jarang nyawa mereka terancam mati. Contohnya Daniel yang dimasukkan ke dalam gua singa. Dan teman-temannya yang dimasukkan ke tempat perapian tetapi tidak mati. Bahkan yang sangat mencengangkan adalah bahwa jumlah mereka bertambah 1 (satu) di dalam sana. Seolah menunjukkan penyertaan Tuhan di masa yang sulit dan tempat yang mengancam.

Mari perhatikan kitab-kitab The Major Prophets. Pertama adalah Kitab Yesaya yang terdiri dari 66 pasal. Kitab tersebut berisi banyak tentang Mesias. Nubuat-nubuat tentang Dia di sana digenapi di dalam diri Yesus. Contohnya, bahwa Yesus akan lahir dari rahim perawan yaitu Maria. Bahwa Ia akan mengalami sengsara dan penderitaan bahkan mati di atas kayu salib.

Kemudian Kitab Yeremia yang terdiri dari 52 pasal plus 5 pasal di Ratapan. Di sana tercatat bahwa Yeremia dipilih ketika ia masih sangat muda. Ia adalah nabi yang sangat tabah. Bertahun-tahun berkhotbah di pintu gerbang Yerusalem tetapi tidak seorang pun dari bangsa Israel yang bertobat dan mendengarkannya kecuali Barukh. Pernah satu kali ia menuliskan pesan Tuhan dengan bantuan Barukh asistennya dan menyampaikannya kepada Raja tetapi tulisan tersebut dimusnahkan. Selanjutnya Tuhan menuliskannya kembali melalui Yeremia dan Barukh. Tulisan yang sama persis seperti semula bahkan ditambah dengan penekanan yang lebih teguh dan lebih sungguh.

Melalui kisah ini dapat diperoleh kebenaran bahwa firman Allah tidak akan pernah lenyap (band. Matius 24:35). Tulisan-tulisan di Kitab Yeremia menggambarkan jelas tentang kebenaran dan kuasa Firman-Nya. Tentang bagaimana ia dituliskan dan tentang bagaimana ia akan tetap selalu eksis dan (sekali lagi) tidak akan pernah dapat lenyap. Karena Ia menjaga dan melindunginya.

Kebenaran ini dapat dijadikan dasar bahwa di zaman modern pun Alkitab tidak akan pernah lenyap atau musnah. Meski banyak orang menentangnya bahkan pernah mencoba memusnahkannya. Sejarah mencatat fakta tersebut. Alkitab dibakar. Orang yang menerjemahkannya digantung dan dibunuh. Alkitab di-nilai salah isinya. Diputarbalikkan. Sejarahnya, isinya dan sebagainya. Tetapi tetap saja masih eksis hingga saat ini. Ia adalah buku yang paling banyak dicetak dan direproduksi dan paling banyak diterjemahkan ke dalam berbagai macam bahasa termasuk bahasa-bahasa suku atau daerah.

Sedangkan Ratapan berisi tentang ungkapan tangis, air mata dan dukacita terhadap bangsa Israel. Seperti namanya kitab tersebut berisi tentang keadaan bangsa pilihan Tuhan yang sangat menyedihkan dan mengenaskan. Kekalahan, penindasan, sengsara dan penderitaan yang tak kunjung habis menghujam bangsa tersebut. Dan, kedegilan, ketidakpatuhan, kekerasan hati, pembangkangan dari bangsa tersebut adalah latarbelakang dari tulisan ini.

Bagaimana dengan Kitab Yehezkiel? Ia terdiri dari 48 pasal. Di kitab tersebut digambarkan tentang bagaimana seorang nabi yaitu Yehezkiel menelan gulungan kitab yang terasa manis di lidah tetapi panas membara di dalam hati. Suatu gambaran yang serupa tentang orang Kristen atau umat Tuhan yang merasakan kebaikan Allah melalui firman-Nya (band. Mazmur 34:9) dan Roh Kudus yang bekerja di dalam hati orang yang percaya. Mereka terdorong, termotivasi dengan kebenaran firman Tuhan, penuh sukacita dan semangat di dalam hati untuk memberitakannya.

Yehezkiel juga terkenal dengan kepatuhannya terhadap Tuhan. Bagaimana ia berlaku, bertingkah atau bertindak seperti orang bodoh. Bergaul dengan kotoran manusia. Menumpukan berat badannya ke salah satu lengan di atas tanah dan sebaliknya dengan lengan yang lain dan seterusnya hanya demi menyampaikan pesan Tuhan.

Dan yang terakhir adalah Daniel yang terdiri dari 12 pasal yang berisi tentang penglihatan-penglihatan dan nubuat-nubuat. Beberapa golongan Kristen tertentu biasanya merujuk ke ayat-ayat di dalam Kitab tersebut untuk menjelaskan tentang penggenapannya di zaman ini.

Mengenai background-nya tulisan-tulisan di Kitab Yesaya, Yeremia, dan Ratapan, dan Yehezkiel ada di Kitab Raja-Raja dan Tawarikh. Sedangkan Daniel ada di zaman Raja Nebukadnezar, Raja Belsyazar, Raja Darius, dan pemerintahan Koresh, raja orang Persia. Yesaya dan Yeremia di kerajaan Yudea. Tetapi Yehezkiel dan Daniel di Kerajaan Babel. Tahun-tahunnya adalah sebagai berikut Yesaya: 701 and 681 SM; Yeremia adalah 630 and 580 SM; Ratapan: 586 and 575 SM, dan Yehezkiel 593 and 565 SM. Sedangkan Daniel adalah 540 and 530 SM.

Senin, 23 Maret 2009

KITAB KEPEMIMPINAN


Gratis 1 (satu) CD "The Shepherd Responsibilities" setiap pembelian 1 (satu) "Kitab Kepemimpinan" @ Rp. 50.000,-

Info & pemesanan hub. BEREAN PUBLICATION HOUSE via e-mail: naek@gkdi.org atau SMS 021 3272 6785

Minggu, 22 Maret 2009

The Poetical Books


Berbeda dengan The Historical Books yang mencatat sejarah, kronologis, dan yang bersifat historis, The Poetical Books berisi hal-hal yang bersifat emosional dan relasional berupa prosa, puisi, hymne, atau pernyataan-pernyataan hikmat dan kebijaksanaan yang berasal dari Allah.

Mulai dari Kitab Ayub, yang ringkasnya berisi kebenaran-kebenaran tentang pencobaan seperti berikut:
1. Kontrol kehidupan ada di tangan TUHAN. Ada atau tidak ada pencobaan.
2. Pencobaan berasal dari iblis dengan seizin TUHAN.
3. Iblis bertujuan supaya manusia berbuat dosa, tidak percaya, apatis atau memusuhi Allah. Sedangkan TUHAN bertujuan menjadikan manusia lebih baik dan sempurna.
4. Pilihan dan keputusan manusia sangat menentukan hasil akhirnya.

Selanjutnya adalah Kitab Mazmur yang seringkali disebut sebagai tulisan Raja Daud. Mungkin karena ia sangat terkenal sebagai penulis syair, lagu atau composer handal di zamannya. Meski faktanya tulisan-tulisan di sana juga dikontribusi oleh Raja Salomo, Musa, Keluarga Asaph, Putra dari Korah, Heman, Ethan, dan Ezrahite.

Secara umum, tulisan-tulisan di Kitab Mazmur berisi ekspresi kepada atau terhadap Tuhan. Seolah menyimpulkan bahwa Tuhan adalah tempat curahan hati manusia yang paling sempurna. Selain itu di sana juga terdapat pujian dan penyembahan terhadap kebaikan dan keagungan-Nya.

Salah satunya mungkin dapat diwakilkan oleh Mazmur 34:9 berikut ini:

Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Bagaimana dengan Kitab Amsal? Kitab tersebut hampir-hampir tidak mempunyai tema yang satu atau menyatu kecuali bahwa ia berisi tentang hikmat dan bijaksana yang berlaku bagi atau dalam hidup manusia tanpa kecuali. Sejak dulu hingga saat ini.

Sedangkan Kitab Pengkhotbah memberi gambaran tentang upaya optimal manusia menemukan arti hidup. Secara rasional, logical, mental, dan physical. Tetapi, akhirnya tetap kembali kepada satu kesimpulan yaitu “…takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang…(band. Pengkhotbah 12:13).” Kesimpulan tersebut pun terletak di penghujung Kitab Pengkhotbah yaitu pasal 12 sebagai tanda bahwa tidak ada lagi yang lebih berarti dan final selain TUHAN.

Dan yang terakhir dari The Poetical Books adalah Kitab Kidung Agung berisi tentang ungkapan hati atau perasaan yang berhubungan dengan seks yang kudus yang pada dasarnya rohani dan berasal dari TUHAN. Berbeda dengan anggapan manusia pada umumnya tentang seks yang biasanya identik dengan pornografi, percabulan, perzinahan, homoseksual, hawa nafsu, pikiran jahat – seksual, dan lain-lain.

Semua itu adalah rupa atau bentuk penyimpangan dan penyalahgunaan-nya. Sedangkan seks yang murni dan kudus berlaku bagi seorang pria dan seorang wanita yang telah dipersatukan di dalam pernikahan sah di hadapan Allah.

Tidak heran pula mengapa orang-orang yang melakukan penyimpangan atau menyalahgunakan seks tidak pernah memperoleh kepuasan sejati karena Tuhan memang tidak pernah men-design atau menjanjikan hal semacam itu. Sebaliknya, melalui pernikahan yang kudus dan benar sepasang suami dan isteri dapat memperoleh berkat dan janji Tuhan termasuk kebahagiaan dan kenikmatan seksual yang sejati.

Kamis, 19 Maret 2009

GOD is GOOD


Bacaan: Ayub 1:7-12

1:7 Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis:”Dari mana engkau?” Lalu jawab Iblis kepada TUHAN:”Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.”
1:8 Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis:”Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
1:9 Lalu jawab Iblis kepada TUHAN:”Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?
1:10 Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kau berkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.
1:11 Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.”
1:12 Maka firman TUHAN kepada Iblis:”Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.” Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN.

Di sepanjang zaman, ada saja bencana atau malapetaka yang mengundang tanya tentang di mana TUHAN saat semuanya terjadi? Apakah IA sedang tidur atau bersembunyi? Apakah IA berdaya atau tidak? Tidakkah IA tahu tentang pencobaan yang akan atau sedang datang? Jika IA tahu mengapa IA membiarkan-Nya? Tidakkah IA dapat menghalanginya, menghentikan atau membatalkannya? Jika ya, mengapa IA tidak melakukannya? Atau, jangan-jangan IA tidak peduli dengan apa yang terjadi?

Atau, siapa sesungguhnya di balik pencobaan-pencobaan itu? TUHAN atau iblis? Jika TUHAN, bagaimana mungkin? Bukankah IA - Allah yang Maha Mengasihi? Jika Iblis, mengapa TUHAN tidak menghalaunya? Mengapa TUHAN tidak turun tangan, berbuat sesuatu sehingga apa yang tidak diharapkan terjadi, tidak terjadi? Bukankah demikian?

Sebut saja peristiwa WTC 911, tsunami, topan, badai, perang dunia atau perang antar bangsa, bombing, penganiayaan, dan banyak lagi yang tidak tersebutkan di ruang ini. Semua itu dapat dijadikan bahan untuk menyerang TUHAN, berpikir negatif terhadap-Nya, curiga atau menyalahkan DIA. Seolah mendudukkan-Nya di kursi terdakwa. Guilty or Not guilty?

Itulah reaksi spontan manusia terhadap bencana atau malapetaka di dunia pada umumnya. Mungkin termasuk Anda dan saya. Sebaliknya, jika Anda mengerti dan memahaminya berdasarkan Kitab Suci, Anda tidak akan menjadi kecewa dan putus asa. Melainkan, dapat melihat jauh ke depan sampai di ujung atau akhir dari pencobaan itu. Bukannya fokus terhadap pencobaan yang sedang terjadi, pada prosesnya yang sukar, sulit atau bahkan menyakitkan.

Mari baca dan pelajarilah kutipan ayat Alkitab tentang pencobaan berikut ini.

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (I Korintus 10:13)

…Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. (Roma 8:28)

…Aku (TUHAN) ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11)

Anda tentunya telah mengerti, bukan? Janganlah menjadi seperti isteri Ayub atau teman-temannya. Di antara mereka ada yang menyalahkan TUHAN. Ada pula yang menyalahkan Ayub. Isterinya dan teman-teman Ayub adalah gambaran dari orang-orang yang tidak mengerti dan tidak menyadari bahwa bencana atau malapetaka bukanlah melulu hukuman atau konsekuensi logis. Tetapi juga, adalah peristiwa atau kejadian yang di-izinkan TUHAN untuk menyempurnakan orang yang dikasihi-Nya. Sehingga dengan demikian orang tersebut menjadi lebih baik dari sebelumnya. Karakternya, hubungannya, perspektifnya atau imannya.

Seperti halnya Ayub setelah pencobaannya berakhir. Selain memperoleh harta dan keturunan yang berlipat ganda, ia mendapat sesuatu yang sangat berharga. Mungkin paling berharga sepanjang hidupnya. Apakah itu? Pengalaman dengan TUHAN. Ia, setelah itu menjadi pribadi yang lebih baik. Jauh lebih baik dari sebelumnya. Bukannya hanya mengerti TUHAN secara intelektual tetapi juga emosional. Hati dan jiwanya lebih dekat kepada-Nya. Jika sebelumnya, ia banyak melihat dan mendengar TUHAN, tetapi setelah pencobaan itu, ia lebih merasakan-Nya bahwa IA baik, terlepas dari pencobaan yang sedang terjadi. Seperti yang digambarkan pemazmur di Mazmur 34:9 berikut ini:

Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Anda mungkin bertanya, bagaimana dengan korban bencana atau korban jiwa? TUHAN adalah adil. Ia tahu yang final dan yang tidak final. Dan lagi kematian bukanlah keadaan yang final, bukan?

Jika demikian apakah setiap peristiwa adalah pencobaan “Ayub”? Tidak. Ada terdapat 3 (tiga) rupa-rupa atau jenis peristiwa:
1. Peristiwa yang berupa konsekuensi logis dari kesalahan di masa lalu. Contohnya, banjir sebagai akibat dari membuang sampah sembarangan.
2. Peristiwa yang berupa hukuman atau disiplin.
Contohnya, pelaku kriminal ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara
karena mencuri, merampok atau membunuh.
3. Peristiwa yang di-izinkan TUHAN untuk menyempurnakan kualitas pribadi, karakter, hubungan, perspektif, iman, kasih, dan pengharapan dari orang-orang yang dikasihi-Nya.

Ringkasnya, kebenaran-kebenaran tentang pencobaan berdasarkan Kitab Ayub adalah seperti berikut:
1. Kontrol kehidupan ada di tangan TUHAN. Ada atau tidak ada pencobaan.
2. Pencobaan berasal dari iblis dengan seizin TUHAN.
3. Iblis bertujuan supaya manusia berbuat dosa, tidak percaya, apatis atau memusuhi Allah. Sedangkan TUHAN bertujuan menjadikan manusia lebih baik dan sempurna.
4. Pilihan dan keputusan manusia sangat menentukan hasil akhirnya.

Semoga Anda mengerti penjelasan saya. GOD is GOOD my friend!

Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa yakin dan percaya bahwa Engkau adalah Allah yang baik. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Senin, 16 Maret 2009

TERANG ATAU GELAP ? (Part 2)

Bacaan: Yohanes 1:4-5

1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

Lebih jauh tentang “Terang atau Gelap” adalah bahwa Terang itu berasal dari Allah atau kepunyaan Allah sedangkan Gelap bukan berasal dari pada-Nya, tetapi dari dunia, dosa dan Iblis.

Seperti dua kubu yang berbeda yang mempunyai kekuatan besar. Saling bertentangan. Berperang satu dengan yang lain. Secara rohani bukan lahiriah atau jasmaniah. Bukan dengan senapan, artileri, tank atau alat perang duniawi. Tetapi dengan pedang Roh yaitu firman Allah dan dengan perlengkapan senjata Allah (band. Efesus 6:13-17). Karena “perang rohani” sama sekali berbeda dengan “perang jasmani”. Perang rohani bukanlah melawan manusia atau bangsa-bangsa tetapi melawan roh-roh jahat di udara, penguasa-penguasa kegelapan, dosa, kedagingan, ajaran sesat, dan yang palsu (band. Ef 6:12).

Perang tersebut berlangsung tanpa disadari oleh manusia pada umumnya. Ia ada di balik dendam dan sakit hati. Di balik pikiran dan keinginan yang jahat. Di balik kelicikan dan keserakahan. Di balik kebebalan dan ketidak patuhan. Di balik dosa-dosa, ia berada.

Entahkah di dalam konflik antar bangsa atau konflik intern antar rumah tangga bahkan antar individu selalu ada terdapat hal yang lebih mendasar dan lebih serius yaitu perang rohani yang berada dibaliknya.

Akibatnya banyak korban yaitu orang-orang yang tergoda, yang terpengaruh, yang jatuh ke dalam dosa. Termasuk juga orang-orang yang mendapat konsekuensi logis atas kesalahan yang dilakukan oleh para pelakunya. Contohnya, anak-anak yang menderita secara mental akibat perselingkuhan orang tua. Fasilitas umum yang kurang atau terhalang pembangunannya sebagai dampak dari korupsi. Atau, knalpot bising yang mengganggu ketentraman atau ketenangan orang lain di jalanan. Dan lain-lain yang masih banyak lagi.

Dalam wujud organisasi atau yang dapat dilihat, kekristenan adalah terang (band. Mat 5:14). Ia berbeda dengan yang lain. Ada 5 (lima) hal mendasar dan penting tentang kekristenan yaitu sebagai berikut:
1. Kekristenan tidak memaksakan ajarannya.
Memang pernah terjadi Kristenisasi melalui penjajahan oleh bangsa Barat, tetapi itu adalah salah satu kesesatan Kristen di sepanjang sejarah manusia.

2. Kekristenan tidak anarkis. Tidak kasar. Tidak mengintimidasi orang lain.


3. Kekristenan adalah suci, kudus, benar dan kasih.


4. Kekristenan bukan politik. Ia tidak terlibat politik. atau mempolitisir.

Yesus tidak mencampuri urusan-urusan politik, soal-soal pemerintahan atau kenegaraan. Meski demikian, Ia adalah warga negara yang patuh dan taat kepada pemerintah. Ia berkata: ”berilah apa yang wajib kepada kaisar dan yang wajib kepada Allah apa yang wajib kepada Allah.”

5. Kekristenan bukan berasal dari dunia (band. Yohanes 18:36).


Kontras antara “Terang dan Gelap” pun disebutkan secara eksplisit maupun implisit oleh Alkitab seperti di ayat-ayat berikut ini:

Yakobus 4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.


Wahyu 3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.


Sekarang, Anda dan saya telah sekian jauh mempelajari tentang “Terang & Gelap” tentang “Perang Rohani”. Tetapi ada satu hal yang paling penting dari keduanya yaitu bahwa terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak dapat menguasainya. Perang itu sudah ada pemenangnya. Sejak dulu bukan baru saja. Sudah diketahui bukan diprediksi. Ia tidak pernah kalah dan tidak akan pernah kalah. Tidak akan musnah dan tidak akan pernah lenyap.

Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu (Matius 24:35).

…Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya (Matius 16:18).

Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa menerangi dunia dengan terang Tuhan. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.

Kamis, 12 Maret 2009

THE HISTORICAL BOOKS

Dapat dibayangkan apa jadinya jika alkitab hanya berisi tentang prosa, puisi, mazmur, atau statement-statement kebenaran seperti amsal. Tanpa sejarah. Tanpa tanggal, tahun, jumlah, nomor, nama, atau yang lain yang historical. Tidak lengkap, bukan? Manusia pasti bertanya-tanya tentang asal-usul, sejarah, data, fakta, dan lain-lain. Mengapa demikian? Karena manusia butuh akan hal-hal tersebut.

Manusia punya kebutuhan akan bukti atau fakta seperti halnya juga membutuhkan hal-hal yang emosional atau relasional.

Untuk memperjelas kebenaran ini, mari pelajari sedikit tentang Personality Plus yang menjelaskan tentang 4 (empat) jenis kepribadian manusia ditinjau dari psikologi atau filsafat. Manusia dapat digolongkan atau dikategorikan ke dalam salah satu dari 4 jenis kepribadian yaitu Sanguinis, Plegmatic, Melankolis dan Koleris. Dua jenis pertama cenderung tertarik atau menaruh perhatiannya terhadap hal-hal yang emosional dan relasional. Sedangkan dua jenis yang terakhir cenderung tertarik atau menaruh perhatiannya kepada fakta, logika dan rasio.

Terlepas dari benar atau salah pendapat tersebut, Alkitab PL yang terdiri dari The Pentateuch, Historical Books, The Poetical Books, The Major Prophets dan The Minor Prophets memang dapat memenuhi kebutuhan manusia secara fakta, bukti, rasio, emosi, dan relasi.

Di samping itu, manusia terbukti sangat efektif melangkah ke masa depan dengan cara belajar dari sejarah. Dari sana, mereka bisa belajar dari masa lalu. Tentang kemenangan dan kekalahan. Tentang keberhasilan dan kegagalan.

Di dalam bidang kepemimpinan, mengetahui sejarah berarti juga mengenali serah terima tongkat estafet kepemimpinan. Sejarah tentang kepemimpinan Kristen di masa lalu dapat dijadikan pelajaran bagi kepemimpinan Kristen di zaman modern. Bahwa pemimpin adalah pelayan, bukan otoriter, bukan penguasa yang menyalahgunakan kekuasaan. Pemimpin adalah hamba Allah yang mengabdi kepada Allah, yang memimpin berdasarkan prinsip, nilai-nilai Alkitab dan Roh Kudus.

Melalui sejarah, manusia dapat mengetahui tentang asal-usul, kronologi atau sistematika. Sebaliknya tanpa itu manusia pasti akan bertanya-tanya. Dari sejarah orang Kristen dapat belajar tentang konsistensi Allah. Ia adalah sama dari dulu hingga sekarang. Penyertaan-Nya. Kesetiaan-Nya. Bagaimana Ia memegang janji-janji-Nya. Ia dapat dipercaya. Ia dapat dijadikan tempat untuk bergantung dan bersandar.

Allah pun menggunakan sejarah. Ia menyebut diri-Nya kepada Musa sebagai Allah Abraham, Isak dan Yakub. Rasul-rasul dan murid-murid di abad pertama pun demikian. Mereka sering menggunakan sejarah perjanjian lama untuk mengajarkan kebenaran Allah. Paulus misalnya, ia mengingatkan, merujuk dan menyebutkan tentang Adam, Abraham, tentang bangsa Israel yang keluar dari Mesir, mengembara di padang gurun, dan lain sebagainya untuk menjelaskan pesan dan kehendak Allah.

Selain itu sejarah juga penting untuk menemukan otentisitas dan fakta. Dan lagi, penyataan, kerja, kuasa, dan kasih Allah juga dapat ditemukan melalui sejarah yang tertulis di Kitab Suci.

Berikut ini adalah ringkasan isi Historical Books yang terdiri dari: Yosua, Hakim-Hakim, Rut, 1 & 2 Samuel, 1 & 2 Raja-Raja, 1 & 2 Tawarikh, Ezra, Nehemiah, dan Ester. Semuanya berisi tentang sejarah sejak Yosua menerima tongkat estafet dari Musa untuk memimpin bangsa Israel. Di kitab Yosua dikisahkan tentang perjuangan bangsa Israel melawan bangsa-bangsa lain dari menuju tanah Kanaan hingga tiba di sana.

Allah memberi petunjuk atau panduan kepada Yosua yang tampaknya tidak sama seperti cara atau strategi perang pada umumnya. Allah menekankan kepada Yosua agar ia membaca Kitab Suci dengan tekun, konsisten dan teliti. Agar ia berhati -hati mengikutinya. Jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri maka Yosua dan bangsa Israel yang dipimpinnya akan menang seperti yang dijanjikan oleh Tuhan.

Demikian pula ketika berperang melawan bangsa Yerikho, Allah menyuruh Yosua mengelilingi tembok satu kali selama 6 hari dan 7 kali pada hari yang ke tujuh. Bersama dengan 7 (tujuh) imam yang meniup sangkakala di depan tabut Tuhan setiap hari dan pada hitungan terakhir bangsa Israel bersorak secara serentak bersama-sama. di depan tabut Tuhan.

Sedangkan Hakim-Hakim adalah tentang perjuangan yang belum berakhir di tanah Kanaan. Karena di sana masih terdapat bangsa-bangsa lain yang tidak percaya kepada Tuhan tetapi kepada berhala atau dewa-dewa. Hakim-hakim adalah juga tentang pasang surutnya kerohanian dan pasang surutnya kepemimpinan. Saat Allah menghadirkan pemimpin, situasi kondisi berubah menjadi lebih kondusif. Bangsa Israel di-ingatkan untuk kembali kepada Tuhan. Tetapi ketika tidak ada pemimpin, bangsa Israel pun berubah menjadi seperti bangsa lain di sekiling mereka yang percaya dan menyembah berhala dan dewa-dewa. Melalui kitab Hakim-Hakim dapat ditemukan kesetiaan Tuhan terhadap umat-Nya. Perhatian dan kepedulian-Nya terhadap kepemimpinan. Ia mengangkat atau menghadirkan pemimpin demi pemimpn yaitu hakim-hakim dari waktu ke waktu.

Mengenai Rut, di injil Matius tercatat bahwa Rut adalah nenek moyang Yesus. Kesetiaan, ketulusan, dan pengabdiannya sangat membanggakan dan inspirasional teristimewa bagi kaum wanita.

1 & 2 Samuel berisi tentang imam Eli dan anak-anaknya yang korup. Allah menggantikan dia dengan Samuel. Demikian pula setelah Allah meng-iya-kan bangsa Israel yang meminta agar diberikan raja melalui Samuel, terdapat raja Saul yang korup yang akhirnya digantikan oleh raja Daud.

1 Raja-Raja sampai dengan 2 Tawarikh berisi tentang raja-raja dan kerajaan-kerajaan di sepanjang sejarah bangsa Israel. Mereka kalah dan menang. Kalah saat tidak percaya, tidak patuh, dan tidak bersandar kepada Tuhan. Dan menang pada waktu mereka taat, tunduk dan mengandalkan Dia. Pesan, penyertaan, perlindungan dan kuasa Tuhan disampaikan Allah melalui nabi-nabi seperti Natan, Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Elia, dan Elisa.

Bagaimana dengan Ezra dan Nehemia? Ezra adalah tentang pembangunan kembali Bait Allah oleh remnant yaitu orang-orang yang kembali dari pembuangan. Sedangkan Nehemia adalah tentang pembangunan kembali Tembok Yerusalem. Secara fisik, Bait Allah dan Tembok Yerusalem didirikan atau dibangun kembali tetapi secara rohani bangsa Israel dibangun kembali kepercayaan dan hubungannya kepada Allah Yahweh.

Dan yang terakhir adalah Ester yang adalah perjuangan dan kemenangan di keheningan, di balik layar. Tanpa memperdengarkan nama Tuhan secara eksplisit. Bukan dengan tentara atau pasukan. Bukan dengan pria yang kuat dan gagah perkasa seperti Simson. Tetapi melalui seorang wanita yang cantik paras dan hatinya di hadapan Tuhan, Allah berpihak dan memenangkan umat-Nya.



Senin, 09 Maret 2009

TERANG ATAU GELAP ?

Bacaan: Yohanes 1:4-5

1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

Kata “terang” atau “gelap” adalah simbol yang biasa digunakan Alkitab. Keduanya menggambarkan perbedaan atau kontras antara yang berasal dari Allah dan yang bukan. Antara Kebenaran dan yang tidak benar. Antara Allah atau Iblis. Antara Hidup atau Mati. Surga atau Neraka. Rohani atau Duniawi. Kudus atau Dosa. Hitam atau Putih. Salah atau benar. Panas atau Dingin.

Tidak ada netral. Tidak ada abu-abu. Tidak ada suam-suam kuku di hadapan Allah. Bagi Dia hanya ada sahabat atau musuh. Tidak ada yang lain. Kata "musuh" tidak mengartikan bahwa Allah suka melukai atau merugikan manusia seperti kebanyakan para penjahat di dunia. Sebaliknya, ia berkata:”Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka.”

Anda mungkin kira-kira telah mengerti yang saya maksudkan. Orang-orang Kristen sejati sangat berbeda dengan dunia. Seperti terang terhadap gelap. Mereka adalah alien. Istilah yang mungkin mengerikan bagi Anda. Karena memang biasanya di dunia per-film-an “alien” sering digambarkan sebagai mahluk luar angkasa yang liar, buas dan menyeramkan. Tetapi bukan alien yang semacam itu yang dimaksud terhadap kekristenan atau orang Kristen.

Kata “alien” adalah untuk menggambarkan tentang perbedaannya dengan dunia. Dan juga asalnya yang bukan dari dunia. Karena itu tidak heran mengapa kekristenan atau orang Kristen ditolak bahkan dianiaya. Sebab mereka memang berbeda.

Sejarah mencatat penganiayaan-penganiayaan yang pernah terjadi. Sejak zaman para nabi, para rasul hingga masa kini, orang-orang kepunyaan Allah dianiaya oleh dunia. Yesus Kristus disalibkan, Petrus disalib terbalik, Paulus dipenggal kepalanya, Yakobus dibunuh dengan pedang, Bartolomeus dimutilasi, Stefanus dilempari dengan batu, Polikarpus murid Yohanes dibakar seperti gurunya, dan banyak penganiayaan lagi lainnya hingga di zaman modern. Sangat mengerikan dan tidak manusiawi.

Inilah realitas tentang kekristenan dan dunia. Dua hal yang berbeda. Terang dan Gelap. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Dunia dapat menganiaya dan mengeksekusi orang-orang Kristen tetapi tidak terhadap jiwa dan rohnya.

Tidak berarti bahwa orang Kristen mencari-cari penganiayaan. Kekristenan yang benar dan sejati bukan mencari-cari penganiayaan. Mereka bukanlah orang masochist (orang yang suka menderita). Yesus, Petrus, Paulus, dan rasul-rasul bukanlah orang-orang yang demikian. Tetapi memang untuk menyatakan kesalahan atau mengajarkan kebenaran tentu saja mengandung resiko.

Di sisi lain, tanpa menutup mata terhadap sejumlah hal positif dari upaya yang dilakukan sejumlah besar orang Kristen di masa kini, sebenarnya tidak sedikit dari mereka yang tidak sadar bahwa kekristenan sebenarnya bertentangan dengan dunia. Ia adalah terang bagi dunia yang gelap. Bukan entertainment. Mengapa? Karena kekristenan menyatakan kesalahan dan mengubahkan dunia. Bukan dengan paksa atau kekerasan tetapi dengan kasih, kebenaran, firman dan Roh Kudus.

Kekristenan juga bukan organisasi bisnis, politik atau lainnya yang duniawi. Kekristenan bukan bertujuan mencari uang dan kekuasaan sebanyak-banyaknya untuk kepentingan pribadi atau golongan. Kekristenan adalah kasih, bukan egoisme, bukan moral yang korup atau mentalitas yang rendah dan penuh intrik. Kekristenan yang sejati adalah terang dari Allah yang bercahaya di dalam kegelapan dunia.

Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa menjadi terang Engkau di tengah kegelapan dunia ini. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.



Sabtu, 07 Maret 2009

FIRMAN ITU ADALAH YESUS

Bacaan: Yohanes 1:1-3

1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

Injil Yohanes adalah tentang Yesus. Tidak seperti tiga injil yang lain, Yohanes memandang Yesus bukan sejak Yesus lahir sebagai manusia tetapi jauh sebelumnya yaitu sebagai Firman, yang bersama-sama dengan Allah dan yang adalah Allah. Sebelum dikandung Roh Kudus dan lahir dari perawan Maria, Kristus telah ada. Ia telah ada sebelum Abraham bahkan sebelum langit dan bumi diciptakan (band Yoh 8:58).

Kata “pada mulanya” di ayat pertama Injil Yohanes dapat dihubungkan dengan penciptaan yang tertulis di Kitab Kejadian. Bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Allah, berasal atau dimulai dari atau oleh Allah. Tidak ada apa atau siapa pun yang ada sebelum Dia. Allah tidak dibatasi oleh waktu. Ia adalah Alpha dan Omega. Yang Pertama dan Yang Terakhir (band. Wahyu 21:6).

Berbeda halnya dengan manusia. Mereka hidup dibatasi oleh waktu. Paling lama 120 tahun saja umurnya (band. Kej 6:3). Sebelum langit dan bumi ada “waktu” bagi manusia pun belum ada. Sebelum ada benda-benda langit seperti matahari, bulan dan bintang, belum ada waktu bagi manusia. Mengapa? Karena penghitungan waktu atau umur manusia adalah berdasarkan rotasi bumi atau bulan.

Implikasinya, manusia semestinya sadar, hormat dan bersyukur kepada Allah. Karena tanpa Dia, tidak ada yang dapat dipunyai atau dinikmati oleh manusia. Kehidupan, keluarga, sahabat, tetangga, tempat tinggal, harta benda, pekerjaan, makanan-minuman, atau apa pun juga, tidak akan pernah ada tanpa Allah. Jadi sesungguhnya sangat rasional jika setiap orang berdoa dan mengucap syukur kepada Allah atas segala sesuatu yang ia punyai atau nikmati di dalam kehidupan ini.

Juga di dalam setiap aspek hidup seperti pendidikan, pengetahuan, pernikahan, kehidupan sosial, kesehatan, dan lain sebagainya, manusia semestinya kembali kepada sumber dari segala sumber hidup yaitu Allah. Bagaimana caranya? Tentunya dengan cara bersandar kepada pengertian, hikmat, nasihat, dan kekuatan Allah yang dapat diperoleh melalui Kitab Suci. Bukan “human wisdom” atau “human power”.

Bagaimana dengan malaikat? Apakah mereka diciptakan? Jika ya, kapan mereka diciptakan? Tidak dapat dijelaskan lebih jauh karena tentang hal itu memang tidak dituliskan di dalam Alkitab. Dengan kata lain, mereka mempunyai ceritanya atau ‘dunia’-nya sendiri, yang jelas, bukan dunia manusia. Meskipun terkadang malaikat dilibatkan Allah untuk melakukan sesuatu bagi manusia sesuai dengan rancangan Allah terhadap mereka yaitu untuk menuruti perintah dan kehendak-Nya.

Iblis atau Setan sesungguhnya adalah malaikat. Bedanya, mereka telah menjadi korup karena ingin menjadi seperti Allah. Padahal, mereka tidak setara dengan-Nya. Malaikat hanyalah ciptaan. Sedangkan Yesus setara dengan Allah (band. Fil 2:6). Ia ada sebelum malaikat ada.

Kebenaran ini bertentangan dengan ajaran golongan Kristen tertentu yang menyatakan bahwa “Firman itu adalah ilahi” bukan “Firman itu adalah Allah”. Dengan demikian, mereka menyatakan bahwa Alkitab LAI salah terjemah atau salah tulis. Ajaran tersebut menyatakan bahwa Yesus adalah ciptaan yang pertama sebelum malaikat dengan merujuk pada kata “yang sulung” di surat Kolose 1:15. Pernyataan ini jelas salah karena Alkitab sama sekali tidak menyebutkan bahwa Yesus diciptakan oleh Allah.

Yang benar adalah: Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Dan, Firman itu adalah Yesus – Sumber dari Segala Sumber Hidup (band. Yoh 1:14; 6:35; 14:6).

Doa:
Tuhan terima kasih atas pelajaran pagi ini. Mampukan hamba agar dapat senantiasa punya pengertian dan iman yang benar dan bertumbuh terhadap Yesus. Di dalam nama Yesus Kristus. Amin.